Sabtu, 04 Desember 2010

desember 3 2010

Ku salah..

Tlah jauh pikiranku melangkah..

Mengandaikan sesuatu yang indah tapi mustahil.

Berjalan selama ku mampu,menganggap semua ini akn baik" saja. Nada indah yang menyejukkan dan mengingatkan. Peri-peri itu datang,dengan sayap kecilnya,membuat fikiran ku lebih tenang. Memikirkan yang harus ku pikirkan. Memberikan yang terbaik dgn usaha yg keras. Menyambut hari esok yang cerah. I must moving on and standing up. Biarkan bintang- bintang kecil yg terang,yg menuntunku untuk menemukan istana cahaya mereka.

Biarkan matahari yg bersinar yg membuat ku semangat dalam menata langkah.

Biarkan hujan turun,temaniku dalam keheningan dan pemikiran kesadaran.

Jangan cela matahari itu dan juga hujan itu.

Biarkan cerpikan air yg akn menyegarkan nurani hati ini.

Biarkan ku dengar lantunan nada indah-Nya yg membuat ku terhanyut dalam kedamaian.

Dan biarkan aku selaikan masalahku dan isak tangisku dikala kalian terjaga.

Biar embun pagi yg membuka hari yg baru dan semangat baru.

Hadapi ini dgn senyum! :)

Allah tlah mengatur segalanya.

Allah lebih tau apa yang terindah dan terbaik untuk ku.

Berikan yang terbaik untukku Ya Allah.. Aamiin.. :)



* n0vember '10

november 22 2010

Ku akui,aku memang pernah merasakan perasaan yg seperti ini. Tapi entah mengapa,rasa ini lebih indah,dan lebih banyak pengorbanan.
Dari awal ku dapati,ku merasakan hal yang berbeda,rasa kedamaian.
Ku berangan dan mungkin terlampau jauh. Tetap percaya,tidak ada yang tak mungkin.
'meskiku tak tau,kau ada di mana,dengarkan aku. Ku merindukanmu!'
kau mungkin tak akan pernah tau rasa ini,biarkan ini menjadi rahasiaku sendiri..
'I can see U,if U're not with me. I can say to myself,if U're okay.
I can fell you,if U're not with me..
I can reach you myself,you show me the way.'
hanya berharap kita selamanya,meskipun tak ada yang istimewa.
Hanya ingin kita dapat bertemu,bertemu lagi.!
Disini ku hanya bernyanyi 'lagu rindu' untuk mu.
Berharap keajaiban datang, berharap yang biasa menjadi istimewa.
Yang ku inginkan kau tetap baik" di sana & tetap menjadi dirimu.
'andaikan ku dapat mengungkapkan perasaanku hingga membuat kau percaya,akan ku berikan seutuhnya rasa cinta yang tulus dari lubuk hatiku' :))
****

perlu kost^an untuk beberapa hari

Lelah tlah menyerang.
Otak ku terasa panas..
ku ingin istirahatkan nurani dan pikiran ini sejenak.
tapi entah, kau datangi ku.. dengan nada tinggi mu.. menyalahkan ku.. ku terdiam.. ku tak tau apa-apa.!! kenapa tanpa sebab kau menyalahkan ku.. menyentuh barang itu saja tidak.. ketika ku memegangnya, memnag tlah rusak..
beberapa saat kemudian kau hampiri aku lagi..
kau tuduh aku lagi.
kau caci kau lagi.
respek ku langsug mengatakan ap ynag sebenarnya, tapi kau tak mengindahkan kata-kata ku.. terus menyalahkanku..
beberapa hari ini ku harus konsentrasi denagn kegiatanku.. tapi kalian tidak tetap mengarti.. selalu membuat ku ingin menangis..
ku tabahkan hati,, meskipun ku harus sembunyi-sembunyi menangis di depan kalian. ku hanya menundukkan kepala.. melap air mataku denagn jilbab ini.
ya Allah..
Mereka semua datng dan mengancamku dalam waktu yang bersamaan..
rasanya ku ingin pergi..
mereka tidak akan pernah tau rasa sakit ini..
mereka hanya memandang kelemahanku..
ku didini hanya menangis hingga tertidur,, terbangun dengan kepala yang pusing karna beban pikiranku bertambah..
Biarkan aku untuk beberapa hari ini bisa konsentrasi.!!
Ku ingin menggapai impianku..
tanpa kalaian ketahui,, kalian memnghambat apa yg selama ini ku capai..
Kau kadang malah tidak pernah mensuport ku..
memnbiarkan ku sakit, ku ingin bangkit..!! tapi kau selalu tak mendukungku..
YA Allah.. Berikan aku ketabahan..
Curahkan kepada mereka pengertian tentang ku..
jangan buat ku yang selama ini mengalah demi mereka,mereka malah memandangku sebelah mata, menindasku..
Ku harap kalain tahu..
Ku berusaha untuk bisa membahagiakan kalian..
Please,, bantu aku.. suport aku..
jangan jadikan sifat kalian menghalangi langkah ku..
ku hanya ingin membuat senyuman di wajah kalaian. membuat kalain bangga memiliki ku.. membuat kalian selalu bersyukur, dan tidak pernah menyesali semua ini..
YA ALLLAH BARI AKU KETABAHAN!! KA YAKIN KAU SELALU BERADA DI DEKAT KU,, DI SETIAP LANGKAH KU,, DI SETIAP DARAH KU DAN HARI2 KU..
:))

Detik-detik Rasulullah SAW menjelang sakratul maut

Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit telah mulai menguning,burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.
Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku."
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.
"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu.Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.
Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak di kenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata jibril.
Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu."
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencinta sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
* * *
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirimkan kepada sahabat-2 muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencinta kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.

wanita yang sebenarnya

Dulu, saat masih kuliah S.1 di Jurusan Hadits, Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar, Kairo ia pernah ditawarkan dengan seorang mahasiswi oleh temannya yang telah menikah. Tapi saat itu ia menolak tawaran tersebut. Obsesinya untuk menyelesaikan S.2 lebih kuat mengalahkan keinginan untuk menikah. Namun kini, ia merasa dirinya harus segera menyempurnakan separuh agamanya. Ia membutuhkan seorang pendamping yang menjadi tempatnya berlabuh dan menumpahkan berbagai cerita dan gelisah jiwanya. Apalagi desakan dari Ibunya membuatnya tidak lagi bisa berdiam diri.

Ia sendiri heran, kenapa dorongan untuk menikah serasa kuat menyesak di rongga dadanya. Apakah saatnya telah tiba? Ia mencoba untuk banyak berpuasa, tapi puasa itu seakan tak mampu menundukkan gejolak itu. Berat. Hampir setiap malam ia menangis. Mengadukan perasaannya pada Sang Pencipta. Menumpahkan segala sesak di dada. Ia berdoa dalam tahajudnya yang panjang. Mengharap belas kasih dan curahan rahmat dari Sang Pemilik Jiwa.


"Selamat ya Fuad atas prestasi yang kamu raih dalam lomba Jaizah Dubes kemaren. Kapan jadi berangkat ke Australia?" Sapa Ustadz Jalal pada Fuad ketika Fuad berkunjung ke rumahnya.
"Insya Allah tanggal 14 Juli nanti, Ustadz."
"Insya Allah, semoga urusannya lancar dan perjalanan kamu diberkahi Allah."
"Amin, syukran doanya Ustadz."
"Sama-sama akhi. Apa kesibukan kamu sekarang?"
"Fokus merampungkan Tesis S.2. Saya punya target tahun depan sudah bisa di-munaqasyahkan, insya Allah."
"Insya Allah, akhi. Saya kagum dengan semangat dan kegigihanmu menuntut ilmu. Dalam usia yang masih muda, kamu akan menyelesaikan S.2-mu."
"Biasa saja Ustadz. Belum sepadan dengan prestasi yang pernah Ustadz raih," balas Fuad penuh senyum.

"Kamu terlalu merendah Akhi, saya senang bisa mengenalmu. Jarang lho di Al-Azhar ada mahasiswa yang bisa menyelesaikan S.2-nya pada usia 26 tahun."
"Seharusnya saya yang merasa senang bisa berkenalan dengan kandidat Doktor Jurusan Tafsir di Universitas Al-Azhar," jawab Fuad tak mau kalah.
"Ah, kamu terlalu berlebihan memuji saya akhi. Begini Akhi, mungkin lansung saja ya pada inti pembicaraan. Saya diberi amanah oleh kakak saya di Indonesia untuk mencarikan calon suami untuk anaknya. Selama ini saya mengamati mahasiswa-mahasiswa yang saya kenal termasuk akhi. Setelah saya coba pikirkan dan bicarakan dengan istri saya, saya melihat akhi orang yang tepat."
"Afwan Ustadz, saya kira Ustadz keliru dan terlalu berlebihan menilai saya. Saya hanya orang yang biasa saja."

"Tidak Akhi. Penilaian ini bukan asal-asalan. Tapi setelah sekian lama saya mengamati kehidupan Akhi. Kalau akhi berminat dan telah punya keinginan untuk menikah, kita bisa bicarakan lebih lanjut."
"Apakah calon yang wanitanya di Indonesia Ustadz?"
"Tidak, dia kuliah di Jurusan Syariah Islamiyah, tingkat tiga."
"Apa saya mengenalnya Ustadz?"
"Mungkin tidak. Sangat beda dengan akhi, kalau akhi seorang aktivis dia sebaliknya. Tidak banyak yang mengenalnya."
"Apa dia sendiri telah siap menikah Ustadz?"
"Insya Allah, kalau dia gak ada masalah. Ia selalu menuruti keinginan orang tuanya. Dia anak yang penurut. Kalau akhi bagaimana, apa sudah punya calon?"
"Belum Ustadz."
"Berarti pas sekali," tanggap Ustadz Jalal penuh riang dan menunjukkan wajah cerah.
"Tapi Ustadz, saya butuh waktu untuk mencerna dan mempertimbangkannya. Saya belum bisa memberi jawaban sekarang. Saya butuh waktu seminggu untuk memberi jawaban pada Ustadz."
"Tidak mengapa akhi. Saya bisa maklum. Silahkan ditimbang dulu dengan matang. Jika akhi menyetujui saya sangat senang sekali. Namun bila sebaliknya, tidak mengapa, saya akan mencoba menawarkan pada yang lain."
"Insya Allah Ustadz, akan saya istikharahkan pada Allah, semoga Allah menunjukkan yang terbaik, amin."
"Amin."



"Alhamdulillah, akhirnya amanah ini tersampaikan juga. Saya sangat senang sekali. Selamat Fuad kamu akan menikah sebentar lagi."
"Doanya Ustadz, semoga saya bisa mengemban amanah ini dengan baik."
"Amin, semoga Allah selalu memberkahi kalian nantinya, amin. Fuad, ada satu hal yang sangat penting untuk kamu ketahui, calon istrimu itu cacat."

Fuad sangat terkejut.
"Cacat maksud Ustadz bagaimana?"
"Cacat pendengaran, penglihatan, lisan, kedua tangan dan kedua kaki. Terkadang sering berbicara sendiri dan juga sering menangis tanpa sebab. Bagaimana, apa kamu sudah yakin dengan keputusanmu?"
Fuad diam sejenak. Ia terlihat memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian ia menjawab.

"Insya Allah, saya siap Ustadz," jawabnya dengan mantap.
"Ini keputusanmu?"
"Ini bukan keputusan saya Ustadz, tapi keputusan Allah. Saya telah meng-istikharahkan dan saya rasakan hati saya mantap dan teguh dengan pilihan ini. Saya yakin Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk saya."

"Apa kamu tidak menyesal dengan pilihan yang telah kamu ambil?"
"Tidak Ustadz, sama sekali tidak. Bagi saya, pilihan Allah lebih baik dan mulia. Walau secara zahir itu berat dan mungkin menyakitkan, tapi saya rela dan ikhlas. Insya Allah ada pahala dan kebaikan disana menanti. Saya teringat ketika Nabi Ibrahim harus dilemparkan ke dalam api, saat itu beliau tidak gusar dan tidak takut sedikitpun, karena Allah selalu bersama hamba-Nya yang berserah pada-Nya. Atau ketika Nabi Ibrahim harus meninggalkan istri dan anaknya di padang pasir yang tandus demi memenuhi seruan Allah."

"Saya kagum dan bangga padamu Fuad. Sebenarnya sejak awal saya ingin menceritakan padamu kondisi calonmu itu. Tapi, saat itu saya lupa untuk menyampaikannya. Maafkan atas kealpaan saya tersebut."
"Tidak mengapa Ustadz, semuanya sudah terjadi, dan sebagai seorang hamba Allah kita wajib menerima kehendak takdir. Barangkali dalam takdir Allah saya harus menikah dengan seorang wanita yang cacat. Saya ikhlas Ustadz. Mungkin disana pula sumber pahala saya dari Allah. Berkhidmah pada hamba-Nya yang cacat."

"Tapi apakah akhi tidak mencoba mencari wanita lain yang lebih baik dan sempurna?"
"Sebenarnya pada saat Ustdaz menawarkan anak dari kakak Ustadz pada saya, dua hari sebelumnya saya juga ditawarlan oleh teman saya, bahwa teman istrinya juga lagi mencari calon suami. Dan sebelumnya juga ada tawaran. Karena itu saya meminta pada Ustadz agar memberi saya waktu satu minggu untuk istikharah. Karena ada tiga wanita yang akan saya istikharahkan. Saya perlu waktu yang lama untuk memikirkan dan memutuskan dengan matang."

"O begitu, saya baru paham. Kekuatan apa lagi yang menguatkan langkahmu untuk menjatuhkan pilihan pada anak kakak saya tersebut?"
"Istikharah dan mimpi kedua orang tua saya Ustadz. Kami mengalami mimpi yang sama dan merasakan ketentraman serta kemantapan hati yang sama."
"Saya kagum padamu akhi, saya merasa tidak salah memilih dan menilai selama ini. Akhi adalah orang yang tepat. Semoga Allah merahmati hidupmu dan keluarga yang akan akhi bina nantinya, amin," ucap Ustadz Jalal dengan wajah berbinar-binar.


Satu minggu berlalu setelah pernikahan, Fuad menemui Ustadz Jalal Fakhruddin di rumahnya, di Bawwabah Tiga.

"Bagaimana kabarnya Fuad? Kamu terlihat sangat cerah dan lebih segar sekarang."
"Alhamdulillah Ustadz. Segala puji bagi Allah atas nikmat yang Ia curahkan."

"Ada yang ingin saya tanyakan tentang cerita Ustadz kemaren. Ustadz mengatakan bahwa istri saya cacat pendengaran, penglihatan, lisan, kedua kaki dan tangan. Sering berbicara sendiri dan kadang suka menangis tanpa sebab. Saya telah mengetahui dua jawaban yang terakhir. Saya menyadari bahwa istri saya memang sering terlihat seolah berbicara sendiri. Awalnya saya heran. Tapi setelah saya tanyakan dan mendengar dari dekat, ia tengah berzikir, menyebut nama Allah, terkadang bershalawat pada Rasulullah, dan membaca al-Quran. Saya perhatikan ia melakukannya setiap hari, setiap waktu, tanpa henti. Sewaktu menyapu rumah, mencuci piring, menjemur pakaian, memasak, lisannya seolah tak pernah berhenti berzikir. Begitu juga saat bepergian ke luar rumah. Adapun yang Ustadz katakan, bahwa ia terkadang sering menangis tanpa sebab, saya hampir mendapati itu tiap hari juga. Ketika saya tanyakan, ia menjawab bahwa ia teringat akan dosa-dosanya pada Allah, takut jika amalnya tidak diterima, teringat azab dalam kubur, mahsyar, hari penghisaban, shirat dan siksa neraka. Jika teringat akan hal itu air matanya sering meleleh. Itulah yang saya ketahui. Sedangkan cacat pendengaran, penglihatan, lisan, kedua tangan serta kaki itu, saya tidak mendapatkan. Saya perhatikan semuanya baik dan sehat."

"Akhi Fuad, alhamdulillah akhi telah menemukan jawabannya. Sedangkan maksud saya cacat pendengaran adalah, telinganya tidak pernah mendengarkan perkataan yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Tidak pernah mendengarkan musik dan segala lagu-lagu yang merusak iman dan jiwa. Sesungguhnya yang selalu menjadi penghibur dirinya adalah al-Quran dan nasehat-nasehat para ulama. Cacat penglihatan adalah tidak pernah melihat pada yang haram, seperti menonton film yang di dalamnya syahwat diumbar, bisa saya katakan, matanya selalu terjaga dari melihat segala hal yang mengudang dosa dan maksiat. Dan cacat lisan adalah ia tidak pernah berinteraksi dengan laki-laki, baik melalui sms, telpon, chating di YM, di FB dan seterusnya. Ia sangat menjaga hubungan dengan lawan jenis. Lisannya terjaga dari komunikasi dengan lawan jenis. Adapun cacat tangan adalah tidak pernah berbuat yang nista dan tercela. Sedangkan cacat kaki adalah selalu terjaga dari menempuh tempat-tempat maksiat. Selama di Mesir kakinya hanya melangkah untuk ke mesjid, majlis-majlis ilmu, bersilaturahmi, tidak pernah pergi ke warnet, mengikuti acara-acara yang di dalamnya bercampur laki-laki dan perempuan. Begitulah akhi, penjelasan singkatnya. Nanti setelah hidup lebih lama dengannya akhi akan banyak mengetahui tentang dirinya."

"Saya bersyukur Ustadz, inilah rupanya rahasia di balik petuntuk yang Allah berikan, dan hasil dari istikharah saya selama ini dan juga mimpi saya. Saya melihat dalam mimpi sebuah cahaya yang begitu terang, meneduhkan, menyejukkan, dan beraroma harum seperti kasturi."

Air mata Fuad menetes penuh bahagia, ia lalu bersujud syukur. Ia telah dikaruniai seorang wanita sorga yang dihadirkan Allah ke bumi. Wanita yang selalu menjadi buah bibir penduduk langit karena ketaatannya. Ia teringat dengan hadits Rasulullah. Walau di bumi istrinya tidak dikenal banyak orang tapi di langit, ia yakin istrinya selalu disebut dan didoakan oleh para malaikat.


*Permudahkan aku Ya Allah.. Ku ingin seperti wanita itu.. :))

Senin, 29 November 2010

12 barisan di akhirat

12 Barisan di Akhirat
Suatu ketika, Muadz b Jabal ra menghadap Rasulullah saw dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tolong uraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT: "Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris." (QS An-Naba':18)"
Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: "Wahai Muadz, engkau telah bertanya kepadaku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris."
Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut.....
Barisan Pertama
Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
Barisan Kedua
Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan sholat,maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
Barisan Ketiga
Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. "Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
Barisan Keempat
Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka. "Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
Barisan Kelima
Digiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. "Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
Barisan Keenam
Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. "Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
Barisan Ketujuh
Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. "Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
Barisan Kedelapan
Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
Barisan Kesembilan
Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
Barisan Kesepuluh
Digiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
Barisan Kesebelas
Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
Barisan Kedua Belas
Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: "Mereka adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu,ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."

wanita islam yag sebenarnya

Dulu, saat masih kuliah S.1 di Jurusan Hadits, Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar, Kairo ia pernah ditawarkan dengan seorang mahasiswi oleh temannya yang telah menikah. Tapi saat itu ia menolak tawaran tersebut. Obsesinya untuk menyelesaikan S.2 lebih kuat mengalahkan keinginan untuk menikah. Namun kini, ia merasa dirinya harus segera menyempurnakan separuh agamanya. Ia membutuhkan seorang pendamping yang menjadi tempatnya berlabuh dan menumpahkan berbagai cerita dan gelisah jiwanya. Apalagi desakan dari Ibunya membuatnya tidak lagi bisa berdiam diri.

Ia sendiri heran, kenapa dorongan untuk menikah serasa kuat menyesak di rongga dadanya. Apakah saatnya telah tiba? Ia mencoba untuk banyak berpuasa, tapi puasa itu seakan tak mampu menundukkan gejolak itu. Berat. Hampir setiap malam ia menangis. Mengadukan perasaannya pada Sang Pencipta. Menumpahkan segala sesak di dada. Ia berdoa dalam tahajudnya yang panjang. Mengharap belas kasih dan curahan rahmat dari Sang Pemilik Jiwa.


"Selamat ya Fuad atas prestasi yang kamu raih dalam lomba Jaizah Dubes kemaren. Kapan jadi berangkat ke Australia?" Sapa Ustadz Jalal pada Fuad ketika Fuad berkunjung ke rumahnya.
"Insya Allah tanggal 14 Juli nanti, Ustadz."
"Insya Allah, semoga urusannya lancar dan perjalanan kamu diberkahi Allah."
"Amin, syukran doanya Ustadz."
"Sama-sama akhi. Apa kesibukan kamu sekarang?"
"Fokus merampungkan Tesis S.2. Saya punya target tahun depan sudah bisa di-munaqasyahkan, insya Allah."
"Insya Allah, akhi. Saya kagum dengan semangat dan kegigihanmu menuntut ilmu. Dalam usia yang masih muda, kamu akan menyelesaikan S.2-mu."
"Biasa saja Ustadz. Belum sepadan dengan prestasi yang pernah Ustadz raih," balas Fuad penuh senyum.

"Kamu terlalu merendah Akhi, saya senang bisa mengenalmu. Jarang lho di Al-Azhar ada mahasiswa yang bisa menyelesaikan S.2-nya pada usia 26 tahun."
"Seharusnya saya yang merasa senang bisa berkenalan dengan kandidat Doktor Jurusan Tafsir di Universitas Al-Azhar," jawab Fuad tak mau kalah.
"Ah, kamu terlalu berlebihan memuji saya akhi. Begini Akhi, mungkin lansung saja ya pada inti pembicaraan. Saya diberi amanah oleh kakak saya di Indonesia untuk mencarikan calon suami untuk anaknya. Selama ini saya mengamati mahasiswa-mahasiswa yang saya kenal termasuk akhi. Setelah saya coba pikirkan dan bicarakan dengan istri saya, saya melihat akhi orang yang tepat."
"Afwan Ustadz, saya kira Ustadz keliru dan terlalu berlebihan menilai saya. Saya hanya orang yang biasa saja."

"Tidak Akhi. Penilaian ini bukan asal-asalan. Tapi setelah sekian lama saya mengamati kehidupan Akhi. Kalau akhi berminat dan telah punya keinginan untuk menikah, kita bisa bicarakan lebih lanjut."
"Apakah calon yang wanitanya di Indonesia Ustadz?"
"Tidak, dia kuliah di Jurusan Syariah Islamiyah, tingkat tiga."
"Apa saya mengenalnya Ustadz?"
"Mungkin tidak. Sangat beda dengan akhi, kalau akhi seorang aktivis dia sebaliknya. Tidak banyak yang mengenalnya."
"Apa dia sendiri telah siap menikah Ustadz?"
"Insya Allah, kalau dia gak ada masalah. Ia selalu menuruti keinginan orang tuanya. Dia anak yang penurut. Kalau akhi bagaimana, apa sudah punya calon?"
"Belum Ustadz."
"Berarti pas sekali," tanggap Ustadz Jalal penuh riang dan menunjukkan wajah cerah.
"Tapi Ustadz, saya butuh waktu untuk mencerna dan mempertimbangkannya. Saya belum bisa memberi jawaban sekarang. Saya butuh waktu seminggu untuk memberi jawaban pada Ustadz."
"Tidak mengapa akhi. Saya bisa maklum. Silahkan ditimbang dulu dengan matang. Jika akhi menyetujui saya sangat senang sekali. Namun bila sebaliknya, tidak mengapa, saya akan mencoba menawarkan pada yang lain."
"Insya Allah Ustadz, akan saya istikharahkan pada Allah, semoga Allah menunjukkan yang terbaik, amin."
"Amin."



"Alhamdulillah, akhirnya amanah ini tersampaikan juga. Saya sangat senang sekali. Selamat Fuad kamu akan menikah sebentar lagi."
"Doanya Ustadz, semoga saya bisa mengemban amanah ini dengan baik."
"Amin, semoga Allah selalu memberkahi kalian nantinya, amin. Fuad, ada satu hal yang sangat penting untuk kamu ketahui, calon istrimu itu cacat."

Fuad sangat terkejut.
"Cacat maksud Ustadz bagaimana?"
"Cacat pendengaran, penglihatan, lisan, kedua tangan dan kedua kaki. Terkadang sering berbicara sendiri dan juga sering menangis tanpa sebab. Bagaimana, apa kamu sudah yakin dengan keputusanmu?"
Fuad diam sejenak. Ia terlihat memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian ia menjawab.

"Insya Allah, saya siap Ustadz," jawabnya dengan mantap.
"Ini keputusanmu?"
"Ini bukan keputusan saya Ustadz, tapi keputusan Allah. Saya telah meng-istikharahkan dan saya rasakan hati saya mantap dan teguh dengan pilihan ini. Saya yakin Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk saya."

"Apa kamu tidak menyesal dengan pilihan yang telah kamu ambil?"
"Tidak Ustadz, sama sekali tidak. Bagi saya, pilihan Allah lebih baik dan mulia. Walau secara zahir itu berat dan mungkin menyakitkan, tapi saya rela dan ikhlas. Insya Allah ada pahala dan kebaikan disana menanti. Saya teringat ketika Nabi Ibrahim harus dilemparkan ke dalam api, saat itu beliau tidak gusar dan tidak takut sedikitpun, karena Allah selalu bersama hamba-Nya yang berserah pada-Nya. Atau ketika Nabi Ibrahim harus meninggalkan istri dan anaknya di padang pasir yang tandus demi memenuhi seruan Allah."

"Saya kagum dan bangga padamu Fuad. Sebenarnya sejak awal saya ingin menceritakan padamu kondisi calonmu itu. Tapi, saat itu saya lupa untuk menyampaikannya. Maafkan atas kealpaan saya tersebut."
"Tidak mengapa Ustadz, semuanya sudah terjadi, dan sebagai seorang hamba Allah kita wajib menerima kehendak takdir. Barangkali dalam takdir Allah saya harus menikah dengan seorang wanita yang cacat. Saya ikhlas Ustadz. Mungkin disana pula sumber pahala saya dari Allah. Berkhidmah pada hamba-Nya yang cacat."

"Tapi apakah akhi tidak mencoba mencari wanita lain yang lebih baik dan sempurna?"
"Sebenarnya pada saat Ustdaz menawarkan anak dari kakak Ustadz pada saya, dua hari sebelumnya saya juga ditawarlan oleh teman saya, bahwa teman istrinya juga lagi mencari calon suami. Dan sebelumnya juga ada tawaran. Karena itu saya meminta pada Ustadz agar memberi saya waktu satu minggu untuk istikharah. Karena ada tiga wanita yang akan saya istikharahkan. Saya perlu waktu yang lama untuk memikirkan dan memutuskan dengan matang."

"O begitu, saya baru paham. Kekuatan apa lagi yang menguatkan langkahmu untuk menjatuhkan pilihan pada anak kakak saya tersebut?"
"Istikharah dan mimpi kedua orang tua saya Ustadz. Kami mengalami mimpi yang sama dan merasakan ketentraman serta kemantapan hati yang sama."
"Saya kagum padamu akhi, saya merasa tidak salah memilih dan menilai selama ini. Akhi adalah orang yang tepat. Semoga Allah merahmati hidupmu dan keluarga yang akan akhi bina nantinya, amin," ucap Ustadz Jalal dengan wajah berbinar-binar.


Satu minggu berlalu setelah pernikahan, Fuad menemui Ustadz Jalal Fakhruddin di rumahnya, di Bawwabah Tiga.

"Bagaimana kabarnya Fuad? Kamu terlihat sangat cerah dan lebih segar sekarang."
"Alhamdulillah Ustadz. Segala puji bagi Allah atas nikmat yang Ia curahkan."

"Ada yang ingin saya tanyakan tentang cerita Ustadz kemaren. Ustadz mengatakan bahwa istri saya cacat pendengaran, penglihatan, lisan, kedua kaki dan tangan. Sering berbicara sendiri dan kadang suka menangis tanpa sebab. Saya telah mengetahui dua jawaban yang terakhir. Saya menyadari bahwa istri saya memang sering terlihat seolah berbicara sendiri. Awalnya saya heran. Tapi setelah saya tanyakan dan mendengar dari dekat, ia tengah berzikir, menyebut nama Allah, terkadang bershalawat pada Rasulullah, dan membaca al-Quran. Saya perhatikan ia melakukannya setiap hari, setiap waktu, tanpa henti. Sewaktu menyapu rumah, mencuci piring, menjemur pakaian, memasak, lisannya seolah tak pernah berhenti berzikir. Begitu juga saat bepergian ke luar rumah. Adapun yang Ustadz katakan, bahwa ia terkadang sering menangis tanpa sebab, saya hampir mendapati itu tiap hari juga. Ketika saya tanyakan, ia menjawab bahwa ia teringat akan dosa-dosanya pada Allah, takut jika amalnya tidak diterima, teringat azab dalam kubur, mahsyar, hari penghisaban, shirat dan siksa neraka. Jika teringat akan hal itu air matanya sering meleleh. Itulah yang saya ketahui. Sedangkan cacat pendengaran, penglihatan, lisan, kedua tangan serta kaki itu, saya tidak mendapatkan. Saya perhatikan semuanya baik dan sehat."

"Akhi Fuad, alhamdulillah akhi telah menemukan jawabannya. Sedangkan maksud saya cacat pendengaran adalah, telinganya tidak pernah mendengarkan perkataan yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Tidak pernah mendengarkan musik dan segala lagu-lagu yang merusak iman dan jiwa. Sesungguhnya yang selalu menjadi penghibur dirinya adalah al-Quran dan nasehat-nasehat para ulama. Cacat penglihatan adalah tidak pernah melihat pada yang haram, seperti menonton film yang di dalamnya syahwat diumbar, bisa saya katakan, matanya selalu terjaga dari melihat segala hal yang mengudang dosa dan maksiat. Dan cacat lisan adalah ia tidak pernah berinteraksi dengan laki-laki, baik melalui sms, telpon, chating di YM, di FB dan seterusnya. Ia sangat menjaga hubungan dengan lawan jenis. Lisannya terjaga dari komunikasi dengan lawan jenis. Adapun cacat tangan adalah tidak pernah berbuat yang nista dan tercela. Sedangkan cacat kaki adalah selalu terjaga dari menempuh tempat-tempat maksiat. Selama di Mesir kakinya hanya melangkah untuk ke mesjid, majlis-majlis ilmu, bersilaturahmi, tidak pernah pergi ke warnet, mengikuti acara-acara yang di dalamnya bercampur laki-laki dan perempuan. Begitulah akhi, penjelasan singkatnya. Nanti setelah hidup lebih lama dengannya akhi akan banyak mengetahui tentang dirinya."

"Saya bersyukur Ustadz, inilah rupanya rahasia di balik petuntuk yang Allah berikan, dan hasil dari istikharah saya selama ini dan juga mimpi saya. Saya melihat dalam mimpi sebuah cahaya yang begitu terang, meneduhkan, menyejukkan, dan beraroma harum seperti kasturi."

Air mata Fuad menetes penuh bahagia, ia lalu bersujud syukur. Ia telah dikaruniai seorang wanita sorga yang dihadirkan Allah ke bumi. Wanita yang selalu menjadi buah bibir penduduk langit karena ketaatannya. Ia teringat dengan hadits Rasulullah. Walau di bumi istrinya tidak dikenal banyak orang tapi di langit, ia yakin istrinya selalu disebut dan didoakan oleh para malaikat.

Kamis, 21 Oktober 2010

I ♥





I ♥ U my albums,, (。❤‿❤。)(•̪●)

ketika rasa itu muncull

Tell Me I'm Not On My Own
Tell Me I Won't Be Alone
Tell Me What I'm Feeling Isn't Some Mistake
When You Look At Me

...Tell Me What Do You See

Are These The Eyes Of Someone You Could Love?

'Cause Everything That Brought Me Here

Well, Now It All Seems So Clear.

Kamis, 14 Oktober 2010

aku benci kamu

kamu munafik!!
kau pembohong,.!!
sampai di sini sandiwara mu.!!
Ku sudah tau lama skenario mu,, ku beri waktu agar kau rubah.. tapi kamu tetap lanjutkan..
BERSENANG-SENANGLAH DENGAN SKENARIO MU ITU..!

Kamis, 23 September 2010

if you know I do not want you to go Leave me alone with your shadow if you know I'm always in love Do not you forget our memories so far

when everything was like before .. I feel wrong if I still expect you .. but indeed I can not deny .. if you know,, my dear .. My love, just hope one day you're happy ..
I felt something else at that time .. but never mind. forget it, have all been passed ..!
sometimes I wonder ..
why sometimes he comes and he goes that fast, but he comes again ..
I sometimes ask myself, does indeed become a shadow My only consolation in his life.?
sometimes he still asked about it,, the same thing ..
"Because I not only want loyal in relationships, but also the feelings ..!!"
always hope .. you get to your happiness,,
still see your smile makes me feel happy ..
Your honesty that always makes me love ..
but now,, I acknowledge, to limit what is .. because now is not like that before ..
although I still expect ...
you are the person who never made me an adult because of your love .. ever, you are the person who never fill the empty part in my life, beautiful story and a bad record in my dictionary ..
till this moment, always love you Nduth.!

Selasa, 21 September 2010

love u nduth,.!! ;)

Kenapa cinta selalu berpaling dariku
Tinggalkan luka yang terperih
Ku mencintaimu lebih dr segalanya
Takkan pernah tergantikan

Hanya untukmu
Kuberikan yang terbaik dariku
Dan cintaku takkan sampai disini

Melupakan dirimu
Aku tak pernah bisa
Semakin ku larut dalam bayangmu
Berikan waktumu untukku
Untuk membuktikan cintaku
Jalani hidup bersamaku


Meskipun kau berubah menjadi bunga ku akan tetap menjadi matahari.
Karna matahari ingin bunga dapat terus hidup. Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bunga agar iia tumbuh berkembang dan terus hidup sebagai bunga yang cantik. Walau matahari tahu dia hanya dapat memandang dari jauh dan pada akhirnya kupu-kupu yang akan menari bersama bunga.

Meskipun kau berubah menjadi bulan, Ku kan tetap menjadi Matahari. Meskipun tau matahari dan bulan tidak pernah bertemu.
Ku kan tetap menjadi Matahari,meskipun kau berubah menjadi bulan. Matahari tetap menjadi matahari agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi. Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari,tetapi disaat semua makhluk mengagumi bulan. Siapakah yang ingat pada Matahari. Matahari rela memberikan Cahayanya untuk bulan walaupun ia sendiri tak bisa menikmati cahaya bulan,dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaannya sebagai pemberi cahaya agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut.

Meskipun kau berubah menjadi Phonixyang bisa terbang ke langit jauh di atas matahari.
Saat kau jadi Phonix yang dapat terbang tinggi jauh ke langit bahkan di atas matahari, ku kan tetap menjadi Matahari agar Phonix bebas untuk pergi kapanpun ia mau dan Matahari tidak akan mencegahnya. Matahari rela melepaskan Phonix untuk pergi jauh, namaun Matahari akan selalu menyimpan cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk Phonix. Matahari selalu ada untuk Phonix kapan pun ia mau kembali kepada Phonix walau Phonix tidak selalu ada untuk Matahari. Tidak ada makhluk lain selain Phonix yang mampu masuk ke dalam Matahari dan mendapatkan cintanya.

''kaya hanyal;ah sebuah rasa''

Suatu hari, ayah dari suatu keluarga yang sangat sejahtera membawa anaknya bepergian ke suatu negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian, dengan maksud untuk menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang yang miskin.
Mereka menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik keluarga yang terlihat sangat miskin.

Sepulang dari perjalanan tersebut, sang ayah bertanya kepada anaknya, “Bagaimana perjalanan tadi?” “Sungguh luar biasa, Pa.” “Kamu lihat kan bagaimana kehidupan mereka yang miskin?” tanya sang ayah. “Iya, Pa,” jawabnya. “Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan ini?” tanya ayahnya lagi.

Si anak menjawab, “Saya melihat kenyataan bahwa kita mempunyai seekor anjing sedangkan mereka memiliki 5 ekor kambing .
Kita punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke tengah-tengah taman, sedangkan mereka memiliki sungai kecil yang tak terhingga panjangnya.
Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri dan mereka memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka.

Beranda rumah kita begitu lebar mencapai halaman depan dan milik mereka seluas horison.
Kita tinggal dan hidup di tanah yang sempit sedangkan mereka mempunyai tanah sejauh mata memandang.
Kita memiliki pelayan yang melayani setiap kebutuhan kita tetapi mereka melayani diri mereka sendiri.
Kita membeli makanan yang akan kita makan, tetapi mereka menanam sendiri.
Kita mempunyai dinding indah yang melindungi diri kita dan mereka memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan mereka.”

Dengan cerita tersebut, sang ayah tidak dapat berkata apa-apa. Kemudian si anak menambahkan, “Terima kasih, Pa, akhirnya aku tahu betapa miskinnya diri kita.”.

Sahabat, Kaya adalah ketika kita ringan berbagi, Kaya itu tidak pernah mengeluhkan apa yang telah terjadi dan yang sedang terjadi, Kaya adalah mensyukuri dan menikmati segala bentuk pemberian, Kaya adalah kita mampu merasakan kebahagiaan ketika saudara atau tetangga kita sedang berbahagia, Kaya adalah kemampuan meringankan penderitaan orang lain. Kaya bukan menunggu datangnya banyak harta. Dan Kaya yang sesungguhnya adalah ketika kita amat sangat dekat dengan SANG MAHA KAYA, Allah SWT. http://www.rumah-yatim-indonesia.org/

LUPAKAN DENDAM, JADILAH PEMAAF

Dendam nyaris selalu disertai sakit hati. Dan itu sering menjadi dasar untuk melakukan sebuah pembalasan. Saat orang lain melakukan sesuatu yang tidak kita sukai, tiba-tiba saja kita merasa mendapatkan ijin khusus dari Tuhan untuk melakukan pembalasan. Bahkan, tidak jarang kita memberikan `bonus’ nya sekalian. Jika anda menampar saya perlahan, maka sebagai bonusnya, tamparan balasan dari saya bisa sangat keras sekali. Kalau perlu, hingga membuat anda pingsan. Jika hari ini saya belum bisa membalas anda, maka semuanya itu akan berubah menjadi utang yang wajib untuk dibayarkan kepada anda dimasa depan. Jika tangan saya sendiri tidak mampu melakukannya, maka saya mengutus orang lain untuk mewakili terlunasinya utang-utang itu. Berikut bunganya sekalian. Bukan begitukah kita mendefinisikan sebuah dendam?

Secara garis besar, ada tiga komponen yang menghidupi dendam, yaitu: perbuatan orang lain kepada kita, rasa sakit hati, dan pembalasan. Mari kita bahas, satu demi satu. Pertama, perbuatan orang lain kepada kita. Dalam banyak situasi, kita tidak bisa mengendalikan perbuatan orang lain. Kita sama sekali tidak memiliki hak untuk menyuruh atau melarang orang lain untuk melakukan atau menghindari sebuah perbuatan. Paling banter, anda hanya bisa menghimbau. Misalnya dengan mengatakan; “Maaf Mas, kalau mau merokok jangan diruangan ber-AC seperti ini dong….” Apakah orang itu akan berhenti, atau pindah ketempat terbuka, atau memasabodohkan perkataan anda; itu diluar kuasa anda.

Bahkan, sekalipun anda seorang atasan; anda hanya bisa mengatakan; “Optimalkan jam kerjamu.” Atau “Lakukan kegiatan ekstra untuk perusahaan.” Atau “Jangan terlambat masuk kerja.” Anda bisa melakukannya sebatas itu. Sekalipun anda melakukan semuanya itu atas kewenangan anda dan demi kebaikan organisasi dan diri mereka sendiri, tetapi dimata mereka anda tidak lebih dari seorang atasan yang bawel. Anda tak perlu heran. Sebab, anda sama sekali tidak bisa mengontrol tindakan atau perbuatan orang lain. Dengan kata lain; anda sama sekali tidak memiliki kuasa untuk mempengaruhi ‘will’ seseorang. Mengapa? Karena, ‘kehendak’ adalah hak setiap manusia. Dan seperti yang kita tahu; ada orang yang mampu mengarahkan kehendaknya kepada hal-hal postif dan produktif, dan ada pula yang sebaliknya.

Kedua, rasa sakit hati. Mungkin anda bisa mengatakan ’sakit sekali hati ini’. Namun, bisakah anda menemukan dimanakah letaknya rasa sakit hati itu? Dibawa kerumahsakit pun tidak akan membantu anda menemukan letak rasa sakit itu. Mengapa? Karena sakit hati adanya diawang-awang. Yang bisa menjangkaunya hanyalah perasaan. Liver kita sehat walafiat. Tetapi, mengapa kita merasakan sakit begitu rupa? Karena kita membiarkan perasaan merengkuh rasa sakit itu. Dan membawanya masuk kedalam hati kita. Seandainya kita tidak mengijinkan perasaan menggapainya, maka kita tidak akan merasakannya.

Oleh karena itu, sakit hati sama sekali tidak berhubungan dengan tindakan orang lain; melainkan dengan diri kita sendiri. Jika kita tidak menginginkan rasa sakit hati itu, maka tindakan apapun yang dilakukan oleh orang lain tidak akan berhasil menjadikan kita sakit hati. Ada orang yang menghina anda sebegitu rupa; namun, anda tidak mengijinkan perasaan membawa sakit hati. Maka anda akan tenang- tenang saja. Ada orang yang menggosipkan tentang kekurangan- kekurangan anda. Dan tentu saja, gosip baru enak kalau ditambah dengan bumbu-bumbu, bukan? Sehingga, dilingkungan anda terbentuk opini yang sedemikian buruknya tentang anda. Anda sakit hati? Tidak, jika anda tidak mengijinkan sang perasaan melakukannya. Sekalipun tidak semua yang mereka katakan tentang anda itu benar. Artinya, ada bumbu tambahan yang dilebih-lebihkan. Jika anda benar-benar tidak seperti yang mereka katakan; maka itu tidak akan terlalu berpengaruh kepada baik atau buruknya diri anda. So what?

Ketiga, pembalasan. Anda boleh melakukan pembalasan dengan 3 syarat; kalau anda lebih kuat, kalau ingin membuat dendam baru, dan kalau anda kurang kerjaan. Kalau mereka lebih kuat dari anda, dan anda ngotot untuk melakukan pembalasan itu berarti anda bunuh diri. Jadi, melakukan pembalasan kepada pihak yang lebih kuat itu sama sekali bukanlah tindakan yang cerdas. Jika anda benar-benar cerdas, lebih baik lupakan saja itu yang namanya balas dendam. Buang jauh-jauh sifat dendam, dan anda akan hidup dengan tentram.
Mungkin anda bisa membalas dendam. Sehingga ketika dendam itu terbalaskan, hati anda sembuh dari sakit. Hey, harap diingat; pembalasan anda bisa menumbuhkan dendam lain dihati mereka. Kemudian mereka membalas lagi kepada anda, lalu anda kembali membalasnya. Maka jadilah dendam itu berputar-putar sampai tidak tahu kapan saatnya untuk berhenti. Sehingga, anak keturunan kita harus ikut menanggung dendam yang sama; meskipun mereka tidak tahu menahu apa penyebabnya. Maukah anda mengorbankan anak cucu untuk sebuah dendam yang anda buat dengan orang lain? Tidak. Baguslah itu. Jadi, mari kita lupakan dendam kesumat itu. Cukup sampai disitu saja.

Lagipula, anda bukanlah orang yang kekurangan pekerjaan. Ada seribu satu hal penting yang membutuhkan curahan perhatian kita. Dengan melakukan semuanya itu, hidup kita menjadi lebih berarti. Jika kita membuang-buang waktu, tenaga, dan perhatian hanya untuk mengurusi dendam; maka semua hal positif yang menanti kita untuk bertindak akan terbengkalai begitu rupa. Sehingga, hidup kita menjadi kurang bermakna. Jadi, bisakah kita mengatakan kepada diri kita sendiri bahwa; ‘kita tidak memiliki waktu untuk membalas dendam’. Oleh karena itu, setiap perbuatan buruk orang lain kepada kita, tidak perlu dibalas dengan perbuatan buruk yang sama. Dengan begitu, selain kita bisa menjadi manusia yang pemaaf; kita akan terbebas dari sesuatu yang kita sebut sebagai ’sakit hati’ itu. Kita juga bisa melakukan banyak hal lain yang lebih berguna dalam hidup ini. Jadi, perlukan membawa-bawa dendam ini disepanjang hidup kita?

Sahabat, “Dalam ajaran Islam membalas itu tidak terlarang, akan tetapi memaafkan itu jauh lebih baik..”
Suatu hari ‘Aisyah yang tengah duduk santai bersama suaminya, Rasulullah saw, dikagetkan oleh kedatangan seorang Yahudi yang minta izin masuk ke rumahnya dengan ucapan Assamu’alaikum (kecelakaan bagimu) sebagai ganti ucapan Assamu’alaikum kepada Rasulullah.
Tak lama kemudian datang lagi Yahudi yang lain dengan perbuatan yang sama. Ia masuk dan mengucapkan Assamu’alaikum. Jelas sekali bahwa mereka datang dengan sengaja untuk mengganggu ketenangan Rasulullah. Menyaksikan pola tingkah mereka, Aisyah gemas dan berteriak: Kalianlah yang celaka!
Rasulullah tidak menyukai reaksi keras istrinya. Beliau menegur, Hai ˜Aisyah, jangan kau ucapkan sesuatu yang keji. Seandainya Allah menampakkan gambaran yang keji secara nyata, niscaya dia akan berbentuk sesuatu yang paling buruk dan jahat. Berlemah lembut atas semua yang telah terjadi akan menghias dan memperindah perbuatan itu, dan atas segala sesuatu yang bakal terjadi akan menanamkan keindahannya. Kenapa engkau harus marah dan berang?”

“Ya Rasulullah, apakah engkau tidak mendengar apa yang mereka ucapkan secara keji sebagai pengganti dari ucapan salam?”
“Ya, aku telah mendengarnya. Aku pun telah menjawabnya wa’alaikum (juga atas kalian), dan itu sudah cukup.”
Manusia agung, Muhammad saw ini lagi-lagi memberikan pelajaran yag sangat berharga kepada istrinya, yang tentu saja berlaku pula bagi segenap kaum muslimin. Betapa beliau telah menunjukkan suatu kepribadian yang amat matang dan sangat dewasa dalam menghadapi berbagai keadaan. Begitu kokoh pemahaman dirinya, sehingga tidak mudah terpancing amarahnya. Suatu pengendalian emosi yang luar biasa.

Sebagai istri, ‘Aisyah tentu tidak rela manakala suami tercintanya menerima ucapan keji dan busuk, sebagaimana yang diucapkan oleh orang Yahudi. Darahnya segera mendidih, dan tanpa kendali keluarlah dari kedua bibirnya kata-kata keji pula sebagai balasan atas mereka.
Apa yang dikatakan oleh ‘Aisyah sebenarnya dalam batas kewajaran. Ia tidak berlebihan dalam mengumpat dan mengata-katai mereka. Ia hanya membalas secara setimpal apa yang mereka ucapkan. Akan tetapi Rasulullah belum berkenan terhadap ucapan istrinya. Beliau ingin agar ‘Aisyah mengganti ucapannya dengan satu kata yang lugas tapi tetap sopan. Rasulullah berkata, Wa’alaikum, itu sudah cukup.’

Keperkasaan seseorang tidak bisa diukur dari kekuatan fisiknya. Orang yang jantan, bukan mereka yang ahli bertinju, bukan mereka yang di setiap pertandingan tak terkalahkan. Menurut determinasi Islam orang yang kuat adalah mereka yang dikala marah bisa menahan dirinya. Rasulullah bersabda, “Bukan dikatakan pemberani karena seseorang cepat meluapkan amarahnya. Seorang pemberani adalah mereka yang dapat menguasai diri (nafsu)-nya sewaktu marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah bersabda: “Ada tiga hal yang jika dimiliki seseorang, ia akan mendapatkan pemeliharaan dari Allah, akan dipenuhi dengan rahmat-Nya, dan Allah akan senantiasa memasukkannya dalam lingkungan hamba yang mendapatkan cinta-Nya, yaitu (1) seseorang yang selalu bersyukur manakala mendapat nikmat dari-Nya, (2) seseorang yang mampu meluapkan amarahnya tetapi mampu memberi maaf atas kesalahan orang, (3) seseorang yang apabila sedang marah, dia menghentikan marahnya.” (HR. Hakim).

astagfirullah

AH ! MANA ADA TUHAN ITU ?

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”. “Kenapa kamu berkata begitu ?” timpal si konsumen. “Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan… untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit?, Adakah anak terlantar? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”
Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ?”. “Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”
“Tidak!” elak si konsumen. “Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”, si konsumen menambahkan.
“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur. ” Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok!” kata si konsumen menyetujui. “Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA ! Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”
Si tukang cukur terbengong !!!

Sahabat, Allah SWT Tuhan Semesta Alam, memang harus kita cari dan kita temukan. Ketika kita sudah menemukan Tuhan maka kita akan dengan mudah mengenalnya, bagaimana cara Dia menyayangi kita, bagaimana cara Dia menolong kita, bagaimana cara Dia menyembuhkan penyakit kita dan segala perbuatanNYA terhadap diri kita akan dengan mudah kita rasakan.

Kemana Mencarinya dan Bagaimana cara Mencarinya ?
Nabi Ibrahim ’alaihissalam mencari Tuhan lewat membaca gejala Alam Semesta, mengamati Matahari, Bulan dan Bintang yang disangkanya sebagai Tuhan tapi semuanya sirna seiring bergulirnya waktu
Nabi Musa ’alaihissalam mendaki bukit Thurissina hingga 40 malam mencari dan mengharap sebuah kepastian akan eksistensi Tuhan Semesta Alam
Ibunda Hajar istri Nabi Ibrahim berlarian antara bukit Shofa dan Marwah mencari dan menghiba mata air Tuhan agar segera dialirkan.
Muhammad SAW berbulan-bulan bertahanus di Goa Hira mencari Tuhan untuk menjawab kegelisahannya atas ummatnya yang semakin akrab dengan perilaku kehewanan.

Karena ada upaya yang keras dan kesungguhan serta kesadaran betapa lemahnya diri ini menghadapi berbagai permasalahan kehidupan maka TUHANpun MEMPERKENALKAN DIRINYA.
Nabi Ibrahim dibukakan pengetahuannya bahwa Matahari, Bulan, Bintang dan seluruh alam semesta ada YANG MENCIPTAKAN, Dialah Allah Tuhan Semesta Alam
Nabi Musa mendengarkan secara langsung jawaban dari Allah SWT ” Sesungguhnya Akulah Allah Tuhan Semesta Alam ”
Ibunda Hajar digembirakan Tuhan dengan mengalirnya Air Zam-Zam dibawah kaki anaknya Ismail dan Muhammad SAW diperkenalkan Tuhan melalui Malaikat Jibril yang membawa Wahyu pertama IQRO’ !

Lalu bagaimana dengan Kita ?
Nabi adalah manusia sama seperti kita juga manusia, bedanya Nabi menerima Wahyu sedangkan kita hanya bisa menerima Hikmah dari Allah SWT. Jadi kitapun sama akan mampu menemukan dan mengenal Tuhan sebagaimana para Nabi mencari dan menukan Tuhan, Caranya ?
Buatlah sebuah Proyek baik kecil-kecilan atau besar-besaran sekalian lalu buatlah Goal Targetnya, bersungguh-sungguhlah dalam melaksakan proyek tersebut kemudian ajukan proposal kepada Tuhan lewat munajat di sepertiga malam, maka lihatlah dan rasakanlah bagaimana cara Tuhan membimbing dan menolong kita menuju Goal Target yang telah kita tetapkan, bisa jadi hasilnya jauh melampaui Goal Target yang telah kita tetapkan.

Contoh Proyek Kecil : Ingin Membiasakan diri bangun Malam untuk Sholat Tahajjud jam 03.00, maka sebelum tidur berwudhulah dahulu, sebutlahlah nama Allah sebanyak mungkin melalui zikir yang kita sukai, sebelum terlelap mintalah dibangunkan jam 03.00 tepat, silahkan coba dan rasakan apa yang terjadi, dan amatilah bagaimana caranya Allah membangunkan kita !

Demikian juga dengan proyek sedang dan proyek besar, kerahkan seluruh potensi kita secara maksimal untuk meraih Goal Target lalu munajatkan disetiap malam dalam Tahajjud kita, maka perhatikanlah bagaimana cara Allah memperkenalkan dirinya kepada kita.

satu mata dari ibu

Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya sungguh memalukan. Ia menjadi juru masak di sekolah, untuk membiayai keluarga. Suatu hari ketika aku masih SD, ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia lakukan ini? Aku memandangnya dengan penuh kebencian dan melarikan diri.

Keesokan harinya di sekolah “Ibumu hanya punya satu mata, ya?!?!” Ieeeeee, jerit seorang temanku. Aku berharap ibuku lenyap dari muka bumi. Ujarku pada ibu, “Bu. Mengapa Ibu tidak punya satu mata lainnya? Kalau Ibu hanya ingin membuatku ditertawakan, lebih baik Ibu mati saja!!!” Ibuku tidak menyahut.

Aku merasa agak tidak enak, tapi pada saat yang bersamaan, lega rasanya sudah mengungkapkan apa yang ingin sekali kukatakan selama ini. Mungkin karena Ibu tidak menghukumku, tapi aku tak berpikir sama sekali bahwa perasaannya sangat terluka karenaku.
Malam itu.....Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku sedang menangis, tanpa suara, seakan-akan ia takut aku akan terbangun karenanya.

Saya memandangnya sejenak, dan kemudian berlalu. Akibat perkataanku tadi, hatinya tertusuk. Walaupun begitu, aku membenci ibuku yang sedang menangis dengan satu matanya. Jadi aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku akan tumbuh dewasa dan menjadi orang yang sukses.

Kemudian aku belajar dengan tekun. Kutinggalkan ibuku dan pergi ke Singapura untuk menuntut ilmu.
Lalu aku pun menikah. Aku membeli rumah. Kemudian akupun memiliki anak.
Kini aku hidup dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggalku karena tidak membuatku teringat akan ibuku.

Kebahagian ini bertambah terus dan terus, namun suatu ketika ibuku datang.....
Apa?! Siapa ini?! Itu ibuku. Masih dengan satu matanya. Seakan-akan langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku berlari ketakutan, ngeri melihat mata Ibuku. Lalu aku katakan padanya, “Siapa kamu?! Aku tak kenal dirimu!!” Untuk membuatnya lebih dramatis, aku berteriak padanya, “Berani-beraninya kamu datang ke sini dan menakuti anak-anakku! !” “KELUAR DARI SINI! SEKARANG!!”
Ibuku hanya menjawab perlahan, “Oh, maaf. Sepertinya saya salah alamat,” dan ia pun berlalu. Untung saja ia tidak mengenaliku. Aku sungguh lega.

Aku tak peduli lagi. Akupun menjadi sangat lega.
Suatu hari, sepucuk surat undangan reuni sekolah tiba di rumahku di Singapura.
Aku berbohong pada istriku bahwa aku ada urusan kantor. Akupun pergi ke sana .. Setelah reuni, aku mampir ke gubuk tua, yang dulu aku sebut rumah.. Hanya ingin tahu saja. Di sana , kutemukan ibuku tergeletak dilantai yang dingin. Namun aku tak meneteskan air mata sedikit pun. Ada selembar kertas di tangannya. Sepucuk surat untukku.

“Anakku..Kurasa hidupku sudah cukup panjang.. Dan..aku tidak akan pergi ke Singapura lagi..
Namun apakah berlebihan jika aku ingin kau menjengukku sesekali? Aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat gembira ketika tahu kau akan datang ke reuni itu. Tapi kuputuskan aku tidak pergi ke sekolah. Demi kau.. Dan aku minta maaf karena hanya membuatmu malu dengan satu mataku.

Ketahuilah anakku, ketika kau masih sangat kecil, kau mengalami kecelakaan dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tak tahan melihatmu tumbuh hanya dengan satu mata. Maka aku berikan mataku untukmu. Aku sangat bangga padamu yang telah melihat seluruh dunia untukku, ditempatku, dengan mata itu. Aku tak pernah marah atas semua kelakuanmu.
Ketika kau marah padaku.. Aku hanya membatin sendiri, “Itu karena ia mencintaiku” Anakku! Oh, anakku! Selamat tinggal sayang ”

Sahabat, sesungguhnya kebahagiaan yang kita raih dan kita nikmati itu adalah karena ada peran orang lain baik secara langsung maupun tak langsung. Berhentilah sejenak dan renungi hidup kita!, keberhasilan dan kebahagiaan yang manakah yang kita raih sendirian ?

Bersyukurlah atas apa yang kita miliki sekarang dibandingkan apa yang tidak dimiliki oleh jutaan orang lain! Luangkan waktu untuk mendoakan ibu kita!

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (Q.S. Al-Isra : 23 )

Sabtu, 28 Agustus 2010

pembelajaran hidup

Ibuku selalu bertanya padaku, apa bagian tubuh yang paling penting. bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang

aku anggap benar. ketika aku muda, aku pikir suara adalah yang paling pentingbagi kita sebagai manusia, jadi aku jawab, “TELINGA,Bu”. Tapi, ternyata itu bukan jawabannya. “Bukan itu, Nak, Banyak orang yang tuli. Tapi, teruslah memikirkannya dan aku akan menanyakannya lagi nanti”. Beberapa tahun kemudian, aku mencoba menjawab, sebelum dia bertanya padaku lagi. sejak jawaban pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi, kali ini aku memberitahukannya. “Bu, penglihatan sangatlah penting bagi semua orang, jadi pastilah MATA kita”. Dia memandangku dan berkata,”kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang yang buta”. Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun, ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, “Bukan, tapi kamu makin pandai dari tahun ke tahun Anakku”. Akhirnya, tahun lalu kakekku meninggal. Semua keluarga sedih, Semua menangis. Bahkan, ayahku menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya aku melihanya menangis. Ibuku memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kakek. Dia bertanya padaku, “Apakah kamu sudah tahu bagian tubuh yang paling penting, sayang?” Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. aku sering berpikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku. Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, “Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar-benar “hidup”". Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahukan padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah memberitahukan kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari dimana kamu harus mendapat pelajaran yang sangat penting. Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan air. Dia berkata, “Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah BAHUMU”. Aku bertanya, “Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?” Ibu membalas,”Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika mereka menangis. Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan teman-teman agar kamu selalu punya bahu untuk menangis kapanpun kamu membutuhkannya”.

Akhirnya ,aku tahu bagian tubuh yang paling penting adalah tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Tapi, berSIMPATI terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain. Orang akan melupakan apa yang kamu katakan. Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan. Tapi, Orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka BERARTI.(Ibnu Haitam)

jangan memprsulit diri

Abdullah Azzam 19 August at 08:35 Reply
JANGAN MEMPERSULIT DIRI

"Allah menghendaki kemudahanbagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. " (Al-Baqoroh 185)

Sahabat, betapa dahsyatnya beritadan opini yang berkembang diberbagai media tentang hal-hal yang negatif membuatbanyak diantara kita larut dan ikut berfikir negatif dan semakin mempersulitdiri..... dan suka menyalahkan orang lain

Jutaan orang menganggur ..... wah sulit nih cari kerja !, 4 : 1 Jumlah wanita dibandinglaki-laki.....aduuuh makin susah nih cara dapetin jodohku !, Korupsi merajalela.......mana mungkin kitabisa kaya dan suskses berbisnis belum untung sudah dikorup !, pornografi ,pornoaksi dan narkoba telah membudaya diseluruh strata generasi........aduuhgimana nih tambah ancur saja nih negara.......pak ustadz, pak Guru, pak Lurah,pak DPR dan Pak Presiden jangan tidur dan melancong aja.

Padahal sebenarnya tidak ada yang sulit dalam hidup kita ini, karena Allah sendirilah yang punya statmen ' Jangan mempersulit diri, karena Aku tidak pernah mempersulit kalian ' begitulah kira-kira bahasa gampangnya.

Coba saja kita lihat realitas-relaitas berikut ini :

Ada seseorang saat melamar kerja,memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat CCTV oleh peng-interview, maka dia lolos dan mendapatkan pekerjaan tersebut.
Ternyata untuk memperolehpenghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

Ada seorang anak menjadi murid ditoko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untukdiperbaiki di toko tersebut. Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak inijuga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakanperbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, siadik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.
Ternyata untuk menjadi orang yangberhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja

Seorang anak berkata kepadaibunya: "Ibu hari ini sangat cantik.Ibu menjawab: "Mengapa?Anak menjawab: "Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.
Ternyata untuk memiliki kecantikansangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

Seorang petani menyuruh anaknyasetiap hari bekerja giat di sawah.Temannya berkata: "Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetapakan tumbuh dengan subur.Petani menjawab: "Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membinaanakku.
Ternyata membina seorang anaksangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

Seorang pelatih bola berkatakepada muridnya: "Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana caramencarinya?
Ada yang menjawab: "Cari mulaidari bagian tengah." Ada pula yang menjawab: "Cari di rerumputan yang cekung kedalam." Dan ada yang menjawab: "Cari di rumput yang paling tinggi. Pelatihmemberikan jawaban yang paling tepat: "Setapak demi setapak cari dari ujungrumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana .
Ternyata jalan menujukeberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demisetahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

Katak yang tinggal di sawahberkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: "Tempatmu terlaluberbahaya, tinggallah denganku."Katak di pinggir jalan menjawab: "Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah."Beberapa hari kemudian katak "sawah" menjenguk katak "pinggir jalan" danmenemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.
Ternyata sangat mudah menggenggamnasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.

Ada segerombolan orang yangberjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanyasatu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: "Mengapa engkaubegitu santai?"Dia menjawab sambil tertawa: "Karena barang bawaan saya sedikit."
Ternyata sangat mudah untukmemperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja

Ada seorang gadis datang kepadasang Ustadz, Ustadz gimana sih cara cepat dapetin jodoh ? gampang mau pilihyang mana ? yang masih perjaka atau yang sudah punya istri ?,
eemmm yang perjaka saja gimanacaranya ? bagi cintamu kepada orang tua dan keluarganya maka dia akan membagikancintanya padamu !
Kalau yang sudah punya istri ?serius nih mau dipoligami ? ya tapi gimana triknya ? sama gampangnya, bagicintamu kepada istri dan anak-anaknya dengan penuh ketulusan maka suaminya akandengan mudah menerima cintamu begitu juga dengan anak dan istrinya !
Ternyata mencari jodoh itu mudah, cukup dengan membagi cinta yang benar bukan ngegombal untuk merusak rumahtangga orang.

Tidak jauh beda juga ketika kitamerasa sangat sukar meninggalkan maksiat dan dosa, cukup dengan membiasakandiri berbuat kebaikan mulai dari yang terkecil dan yang temudah, sepertimembiasakan beristighfar dalam langkah dan meraskannya dalam denyutan nafaskita.................

bdullah AzzamPINTU TAUBAT SELALU TERBUKA

Abdullah Azzam 21 August at 10:13 Reply
PINTU TAUBAT SELALU TERBUKA

Sejak dini, aku hidup sebagai pemabuk, tersesat dan ahli maksiat. Menzalimi manusia, merampas harta orang lain, makan riba dan bahkan menggebuki orang adalah pekerjaan harianku. Tak ada hari dalam hidupku tanpa berbuat zalim terhadap manusia.Nyaris semua bentuk maksiat pernah aku lakukan.. Bahkan terkadang orang-orang yang tinggal di sekitarku ngeri mendegar namaku...

Aku ingin menikah
Pada suatu hari, aku sangat ingin menikah karena merindukan punya anak yang akan menghibur kehidupanku yang amat keras itu. Lalu, aku menikahi seorang gadis di kotaku (Baghdad)dan setelah hampir setahun istrikupun melahirkan seorang bayi perempuan yang amat mungil lagi cantik. Bayi itu ku berinama"Fatimah".

Entah bagaimana, aku amat mencintai Fatimah, bahkan melebihi orang lain disekitarku. Semakin Fatimah tumbuh dengan sehat, imanku semakin tumbuh pula dalam hatiku dan maksiat semakin berkurang dalam kehidupanku. Suatu hari, saataku memegang gelas yang isinya khamar (minuman yang memabukkan), Fatimah melihatnya. Ia mencoba mendekatiku dan menghalangi akau meminum khamar tersebut. Aku tidak tahu kenapa Fatimah bisa melakukan hal itu. Pasti, Allahlah yang membuat Fatimah bisa berbuat seperti itu...
Fatimah semakin besar. Imanku pun semakin bertambah dalam hatiku... Setiap aku mendekatkan diri pada Allah satu langkah, maka seperti itu pula aku menjauh dari maksiat. Kondisi seperti itu terus berlanjut sampai Fatimah berusia tiga tahun. Saat memasuki usia tiga tahun, tanpa sebab sakit sedikitpun, Fatimah meninggal dunia....

Kembali mejadi ahli maksiat
Sungguh tak masuk akal... peristiwa "kematian Fatimah" membuatku putus asa danaku berbalik menjadi preman, lebih sadis dan kejam dari sebelum aku menikah...Aku kehilangan kesabaran yang seharusnya dimiliki oleh orang beriman saat menghadapi ujian. Aku gagal total dalam menghadapi ujian itu...
Kali ini, hidupku kembali sebagai ahli maksiat dan kezaliman. Bahkan lebih dahsyat dari sewaktu aku masih muda. Akhirnya, setan benar-benar berhasil mempermainkan kehidupanku. Sampai pada suatu saat, setan berkata padaku :"Hari ini, hari yang paling bahagia bagi kamu. Kamu silahkan mabuk semabuk-mabukknya yang belum pernah terjadi sepanjang hidupmu..."

Mimpi hari kiamat
Akupun bertekad untuk mabuk dan minum khamar sebanyak-banyaknya. Sepanjang malam itu kerjaku hanya minum dan minum khamar... Saat aku teler dan kemudian ketiduran, tiba-tiba aku bermimpi. Dalam mimpiku, aku sedang menghadapi sebuah peristiwa besar, yakni kiamat. Matahari tidak lagi memberikan cahayanya ke bumi. Laut berubah menjadi api raksasa.. Di bumi terjadi gempa yang amat dahsyat.. Semua manusia berkumpul di padang mahsyar..Manusia sangat banyak dan hilir mudik bergelombang-gelombang. Aku adalah salah satu di antara mereka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara orang yang memanggil Fulan bin Fulan.. "Ayo segera menghadap yang Maha Perkasa"...Saat itu aku melihat ada orang yang hitam pekat wajahnya karena sangat ketakutan.. Tak lama kemudian, aku mendengar suara memanggil namaku sambil berkata :" Ayo, segera kamu menghadap kepada yang Maha Perkasa"... Tiba-tiba saja semua manusia sangat banyak itu menghilang dari sekelilingku... Tinggal aku sendiri di tengah padang mahsyar yang amat luas itu.

Saat aku melihat ke suatu arah, tiba-tiba aku melihat ULAR yang sangat besar dan garang sedang menuju ke arah tempat aku berdiri sambil membuka mulutnya lebar-lebar..Aku lari dan berlari menjauh dari kejaran ular tersebut karena sangat takut, sampailah aku meihat seorang KAKEK yang sudah sangat lemah.. Lalu aku berkata : "Bapak! Tolonglah aku dan selamatkan aku dari ular itu!" Sang kakek berkata : "Wahai anakku, aku sendiri sangat lemah dan tidak berdaya sama sekali.. Cobalah anda lari ke suatu tempat di sana semoga ada yang bisa membantumu".. Akupun berlari ke arah yang ditunjukkan kakek tersebut dan ular tersebut di belakangku, sedang di hadapanku ada nyala api yang sangat panas..

Saat itu aku berkata dalam diriku, kamu lari dari kejaran ular atau masuk kedalam api besar itu? Namun aku tetap berlari sedang ular itu semakin menghampiriku.. Aku coba balik lagi ke arah tempat seorang kakek yang menyarankan aku ke suatu tempat itu. Setelah melihatnya, aku berteriak memanggilnya kembali sambil berkata kepadanya: "Demi Allah, tolonglah selamatkan aku! Engkau berkewajiban menyelamatkanku"... Kakek itu pun menangis karena sedih melihat kondisiku sambil berkata : "Aku ini sudah sangat lemah, tidak mampu berbuat apa-apa, seperti yang kamu lihat sendiri.Cobalah lari ke arah bukit sana, semoga kamu selamat.."
Akupun berlari sekencang-kencangnya ke arah bukit yang diisyaratkan kakek tersebut...Sedangkan ular besar itu semakin mendekatiku. Setelah mendekati bukit tersebut, aku mendengar riuh suara anak-anak sedang beteriak memanggil anak-ku Fatimah sambil berkata : "Fatimah! Selamatkan ayahmu! Selamatkan segera ayahmu!"

Tiba-tiba saja Fatimah muncul di hadapanku. Seketika itu pula ketakutanku hilang dan rasa bahagia masuk ke dalam dadaku karena bertemu anakku yang meninggal saat berusia tiga tahun. Aku sangat bahagia karena bertemu anakku dan menyelamatkanku dari kondisi sulit seperti itu.. Lalu Fatimah memelukku dengan tangan kanannya sambil mengusir ular besar itu dengan tangan kirinya. Aku seperti mayat (orang yang sudah mati) tak berdaya karena ketakutan...

Setelah ular itu pergi, Fatimah tiba-tiba duduk di atas pangkuanku persis seperti saat dia masih hidup dulu.. Lalu Fatimah berkata :" Wahai ayahanda tercinta! Sudah saatnya orang-orang beriman itu hati mereka khusyuk mengingatAllah.. (QS. Al-Hadid / 57 : 16)".

Setelah mendengarkan ucapan Fatimah, aku bertanya padanya : "Wahai anakku,apakah gerangan ULAR BESAR itu? Lalu Fatimah menjawabnya: Itulah AMAL KEJAHATANMU. Dengan kejahatan dan kezaliman, berarti ayahanda sendiri yang membesarkannya dan nyaris ia memakan ayah..Tidakkah engkau tahu wahai ayahku bahwa semua amal yang dilakukan di dunia akan muncul dalam bentuk makhluk tertentu pada hari kiamat nanti? LAKI-LAKI yang LEMAH itu, menggambarkan AMALSHOLEH ayah yang tak seberapa.. Engkau sendiri yang melemahkan dan mengerdilkannya sehingga ia menangis melihat kondisimu dan tak mampu berbuatapa-apa padamu."
Kemudian anakku meneruskan ucapannya : "Kalaulah bukan engkau sebagai orang tuaku dan kalaulah bukan aku meninggal saat masih suci (anak-anak), tidakada lagi yang bermanfaat bagimu...."

Tobat dan kembali ke pangkuan Allah
Tiba-tiba aku terbangun sambil berteriak..."Saatnya ya Allah... Sekarangs aatnya aku tobat yaa Robb...Benar, kapan saatnya bagi orang beriman untuk khusyuk hatinya mengingat Allah? Aku berjanji ya Allah...Sekarang juga saatnya..."
Setelah fikiranku agak tenang aku mandi. Saat itu persis waktu subuh. Setelah mandi, aku keluar rumah menuju masjid dekat rumahku dengan semangat bertobat dan kembali kepada pangkuan Allah. Saat aku masuk ke masjid, aku mendengar imam sedang membaca ayat persis seperti yang dibaca anakku dalam mimpi :

"Tidakkah sudah tiba saatnya bagi orang-orang beriman untuk khusyuk hatimereka mengingat Allah dan terhadap apa yang yang turun dari kebenaran(Al-Qur'an). Dan janganlah mereka seperti orang-orang ahlul kitab (Yahudi danNasrani) sebelumnya, maka lama masanya (mereka durhaka pada Allah), lalu hatimereka jadi keras dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik. (QS.Al-Hadid/57 :16)

Itulah cerita Malik Bin Dinar sebagaimana yang Beliau ceritakan sendiri.Seorang ulama besar zaman tabi'in (generasi setelah sahabat) yang sebelumnya adalah preman besar. Beliau terkenal dengan kebiiasaannya menangis sepanjang malam sambil berdoa :

Ilahi... Engkau saja yang tahu siapa yang akan menjadi penghuni syurga dan siapapula yang akan menjadi penghuni neraka.. Yang manakah aku yaa Robb?
Yaa Allah! Jadikanlah aku penduduk syurga dan jangan jadikan aku penghuninerakamu!
Itulah Malik Bin Dinar. Setelah taubat, beliau belajar Islam dengan sungguh-sungguh sampai menjadi ulama besar di zamannya. Beliau terkenal setiap hari berdiri di pintu masjid sambil berseru :

Wahai hamba yang melakukan maksiat dan dosa, kembalilah kepada Tuhannmu!
Wahai hamba yang masih lalai, kembalilah kepada Tuhanmu!
Wahai hamba yang lari dari Robb (Tuhan Penciptanya), kembalilah kepada-Nya!
Tuhanmu memanggilmu malam dan siang sambil berkata padamu :
Siapa yang datang dan mendekatkan diri kepada-Ku satu jengkal, maka aku akanmendekat padanya satu hasta...
Siapa yang mendekatkan diri pada-Ku satu hasta, maka aku akan mendekatkepadanya satu depa...
Siapa yang datang padaku sambil berjalan, maka Aku akan datang padanya sambilberlari...
Sahabat, betatapun kita telah lari menjauh dari Allah, ketahuilah bahwa Allahsenantiasa sangat rindu menanti kita kembali ke PangkuanNYA, http://www.rumah-yatim-indonesia.org/

karya

satu hal yang sulit kulupakan tentang kamu adalah
saat kau hadir dalam hidupku untuk ada
satu hal yang sulit kulepaskan tentang kamu adalah
saat kau berkorban untuk hidupku untuk ada
satu hal yang tak mungkin kuhapuskan tentang kamu adalah
saat kau menerima bunga ini sebagai perpisahan kita.
aku tau, sulit bagimu untuk membagi hatimu.
aku tau, aku hanya datang disaat kamu bimbang
aku tau, aku hanya ada bagimu saat kau butuhkan
tapi aku tidak pernah merasa menyesal
karena cintamu
tapi aku tidak pernah merasa kecewa
karena harus berpisah
aku hanya sulit melupakan dirimu,
bukan cintamu.
karena dengan dirimu lah aku merasa bahagia.
saat terindah dalam hidupku adalah bersamamu
saat tersedih dalam hidupku adalah kehilanganmu
andai kelak kau kembali lagi padaku
aku tau saat itulah aku telah mengerti tentang kamu sepenuhnya.
andai kelak kau kembali lagi padaku
berjanjilah hatimu telah penuh dengan keinginan
untuk kebahagiaan kita selamanya
walau di dunia selanjutnya yang mempertemukan kita
agnes davonar

sahabat

Aku tidak pernah berpikir kalau hidupku masih bisa bernafas setelah kecelakaan tabrakan mobil yang membuatku koma selama 1 bulan lamanya. Istriku Angel berkata padaku, bahwa Tuhan masih sangat mencintaiku sehingga ia memberikan aku satu kehidupan baru dalam hidupku. Selama proses pemulihan aku hanya bisa duduk terbaring di kursi roda untuk melakukan aktifitas, sebagai anak tunggal satu-satunya dalam keluargaku, ayah dan ibu sangat mencintaiku.

Hidupku terlahir dengan kekayaan berlimpah, istriku cantik dan sejak kecil aku terbiasa dimanjakan sebagai anak orang kaya. Aku bersekolah di Australia saat lulus dari SMA dari Jakarta, menjadi orang kaya tidak membuatku dapat memiliki sahabat karena sifatku yang pendiam terlebih kata ibu sejak kecil aku mempunyai jantung yang lemah. Tidak heran mereka selalu mencemaskan keadaanku yang tidak pernah aku pikirkan, lucunya aku baru tau jantungku membusuk saat kecelakaan itu terjadi.

Aku duduk di teras rumahku yang menghadap ke laut Jawa dan memilih tempat itu sebagai masa penyembuhan dan rehabitasiku. Istriku sedang membuatkan aku segelas susu dan aku tanpa sengaja melihat sebuah buku novel tergeletak di meja teras, mungkin saja istriku baru membacanya dan menaruhnya disana. Aku membuka lembaran itu dan terselip sebuah foto antara aku, istri dan seorang sahabat yang telah lupa dalam ingatanku bernama Fernando.

Bukankah ini foto saat kami berada di Australia, Fernando berkerja sebagai pelayan kafe dan saat itu aku, istriku dan dia berfoto bersama saat berdiskusi. Istriku datang dan menghampiriku sembari meletakkan segelas susu di meja.

“ Mengapa foto ini ada disini sayang?” tanyaku
Istriku terkejut, mungkin karena ia takut gambar itu membuat aku teringat masa lalu.
“ Maaf aku tidak sengaja menemukan novel itu dari kiriman pos seseorang dan ketika membukanya terdapat foto kita semasa kuliah.”
Aku terdiam, istriku langsung seperti salah tingkah.
“ Ngomong-ngomong sekarang dimana Fernando, bukannya terakhir kita masih melihatnya saat bulan madu di Perth?”

Istriku terdiam, suara telepon tiba-tiba berdering dan dia langsung meminta izin untuk mengangkat. Aku hanya bisa mengenang foto kenangan itu, Fernando adalah sahabat pertama yang menjadi temanku saat aku nyaris mati karena kedinginan terserang hujan deras, ia bukan laki-laki beruntung seperti hidupku. Bahkan untuk menyambung hidupnya ia harus bekerja sebagai pelayan restoran, aku berterima kasih padanya karena berkatnya aku masih bisa hidup sampai detik ini.

Berkatnya juga aku bisa mengenal istri yang kucintai saat ini, persahabatan kami baik-baik saja hingga sebuah tragedi terjadi dalam hidup kami. Suatu ketika semua orang mempergunjing aku di kampus dan mengatakan aku seorang gay karena terlalu dekat dengan Fernando. Terang saja aku marah, kami normal dan dekat karena dialah satu-satunya sahabatku di Australia dan aku bahkan rela menghajar orang-orang yag menjelek-jelekkan sahabatku itu. Tapi pertanyaan it u terus menghantuiku, sebagian dari sahabatku memang pernah berbisik kalau sahabatku itu gaytapi Angel tidak pernah mengatakan begitu walaupun mereka sudah mengenal sebelum hadirnya aku.

Tapi hidup memang pahit, di mataku sendiri Fernando berciuman dengan sesama pasangan gay-nya. Aku hancur dan malu memiliki sahabat seperti dia, ada yang aneh ketika melihatnya berbuat demikian. Sidney memang kota bebas bagi gay, tapi tidak buat aku. Aku melupakan semua kebaikan yang pernah dia berikan padaku, jijik rasanya aku melihat monster itu hidup bersamaku selama ini. Aku tau Fernando melihatku memergokinnya saat itu, ia panik dan meminta maaf karena selama ini tidak jujur dengan statusnya, hal terakhir yang kudengar dari mulutnya adalah

“ Aku mungkin gay, tapi aku bukanlah monster yang ada disampingmu selama ini. Bagiku siapapun boleh menganggap aku manusia hina tapi janganlah kau sahabatku, karena kaulah satu-satunya sahabat dalam hidupku yang yatim piatu tanpa siapapun”

Aku tidak tergoda oleh kalimat itu walau terasa menyedihkan, kutinggalkan Sidney saat itu juga dengan membawa Angel pindah ke Perth. Aku tau Angel ingin menyarankan aku untuk menerima kenyataan tapi hatiku membeku dan tidak sudi memiliki sahabat gay dan menjijikkan seperti dia. Sejak saat itu aku tidak pernah melihatnya seperti yang aku katakan sebelumnya kami kembali bertemu saat aku sedang berbulan madu bersama istriku tepatnya 3 tahun setelah kami berpacaran di sebuah restoran mewah ketika Fernando mulai menjadi koki di restorant itu.

Aku sadar ini saat terakhir aku berjumpa dengannya, karena aku akan kembali ke Jakarta. Saran istriku padaku untuk setidaknya mengucapkan kata perpisahan dengannya aku turuti, aku pun mengundangnya minum kopi bersama sebagai sahabat lama walaupun di hatiku tidak pernah mau memaafkan statusnya sebagai gay. Kami bicara seadanya tentang hidup kami , dia mengucapkan selamat atas pernikahan kami. Dan kami pun berpisah, ketika pulang aku tidak mengingat semuanya selain sebuah mobil menabrakku dan aku pun koma hingga tidak sempat mengingat Fernando.

Istriku kembali, dengan wajah sedikit senduh dia duduk di sampingku.

“ Sayang, sebenarnya apa yang kamu pikirkan tentang foto itu”
“ Tidak ada selain pertanyaan ke mana Fernando saat ini?”

Istriku menunduk sambil berkata “ Dia ada disini..”. Aku menjadi bingung,
“ Maksudmu apa?”
“ Fernando tidak akan pernah ada di dunia ini lagi, tapi dia akan selalu ada di sini, tepatnya di jantung yang kamu miliki saat ini.”
“ Aku tidak mengerti maksudmu?”

Istriku menangis sambil bercerita, di saat-saat terakhir usai kecelakaan terjadi. Orang yang membawaku ke rumah sakit adalah Fernando, Dokter mengatakan bahwa jantungku sudah tidak berfungsi. Aku hanya memiliki waktu sedikit untuk tetap hidup dan dokter menyarankan Fernando mencari donor jantung. Istriku Angel begitu terkejut dengan berita kecelakaan itu, ia menangis di samping Fernando. Tidak mungkin mencari jantung yang tepat dalam waktu saat kondisi kritis seperti ini.

” Fernando, sebentar lagi Anthony akan menjadi seorang ayah, aku tidak lagi sanggup hidup bila bayi dalam kandunganku ini tidak memiliki ayah..” ujar Angel.

Fernando tersenyum dan berkata

“ Percayalah kalau Anthony ( namaku) akan tetap hidup di samping kamu untuk selamanya”

Itulah kata-kata terakhir dari istriku, Fernando mendekat pada dokter dan berkata ia mau mendonorkan jantungnya padaku. Dokter terang saja menolak keinginan Fernado karena tidak ada hukum yang mengizinkan orang sehat untuk berbuat demikian. Fernando tidak putus asa, baginya hidupnya yang sebatang kara tidak akan memiliki masa depan terlebih tak akan ada seorang pun yang peduli padanya. Ia dengar kalau hanya orang yang sekarat boleh mendonorkan dirinya, sahabatku melakukan tindakan bodoh.

Sesaat sebelum kematiannya ia menelepon Dokter dan mengatakan bahwa seseorang donor yang bersedia menyumbangkan jantungnya. Dokter bertanya siapa orang itu, dengan tersenyum dibalik telepon Fernando berkata “ Saya menunggu anda di belakang rumah sakit, jantung ini hanya bisa bertahan selama beberapa saat, saya mohon dokter kemarilah dalam waktu 10 menit.” Dengan berani Fernando menabrakkan dirinya pada sebuah truk yang lewat, dia mengorbankan dirinya untuk menjadi donor dalam keadan sekarat.

Angel menerima kabar itu usai operasiku berjalan lancar saat itu ia hendak bertanya sosok donor yang menyumbangkan jantungnya dan berpikir untuk mengucapkan terima kasih pada keluarga, dokter mengatakan sang donor adalah Fernando. Angel tidak mungkin mengatakan kejadian itu padaku, ia hanya ingin menunggu saat yang tepat dan saat inilah aku tau. Aku hanya bisa menangis di atas makam sahabatku. Entah bertapa bodohnya aku tidak pernah mengerti arti sahabat dalam kehidupanku. Kalau saja saat itu aku memaafkan apa yang terjadi mungkin tidak akan ada penyesalan dalam hidupku.

“ Dia sahabat yang tidak hanya menolong hidupku satu kali tapi dua kali, bukanlah dia yang seharusnya meminta maaf tapi akulah yang meminta maaf tidak pernah mengerti bertapa dia adalah sahabat sejati dalam hidupku, aku terlalu egois mengatakan bahwa dia gay dan dia adalah petaka dalam hidupku. Mungkin kata dia terakhir padaku tidak akan pernah terlupa dalam ingatanku, ia memang gay tapi ia bukanlah monster yang akan mencintai sahabatnya sendiri.”

Aku tidak akan pernah melupakan hal ini, walaupun hidupku berjalan dengan waktu, semoga kisahku tidak membuat kalian menjadi seperti aku. Ingatlah sahabat itu hadir dalam hidup kita tanpa pernah kita sadari bahwa sejatinya tidak ada manusia yang sempurna dalam hidup ini. anakku terlahir beberapa bulan kemudian dan untuk mengenang sahabatku, keberikan nama Fernando padanya.

Gay, lesbi , pria buta, wanita bisu mereka adalah manusia yang memiliki hati untuk mencintai dan kasih dalam persahabatan. Setidaknya kita menyadari saat ini sebelum terlambat.

True story ini pernah dimuat di Kompas.

sahabat

Aku tidak pernah berpikir kalau hidupku masih bisa bernafas setelah kecelakaan tabrakan mobil yang membuatku koma selama 1 bulan lamanya. Istriku Angel berkata padaku, bahwa Tuhan masih sangat mencintaiku sehingga ia memberikan aku satu kehidupan baru dalam hidupku. Selama proses pemulihan aku hanya bisa duduk terbaring di kursi roda untuk melakukan aktifitas, sebagai anak tunggal satu-satunya dalam keluargaku, ayah dan ibu sangat mencintaiku.

Hidupku terlahir dengan kekayaan berlimpah, istriku cantik dan sejak kecil aku terbiasa dimanjakan sebagai anak orang kaya. Aku bersekolah di Australia saat lulus dari SMA dari Jakarta, menjadi orang kaya tidak membuatku dapat memiliki sahabat karena sifatku yang pendiam terlebih kata ibu sejak kecil aku mempunyai jantung yang lemah. Tidak heran mereka selalu mencemaskan keadaanku yang tidak pernah aku pikirkan, lucunya aku baru tau jantungku membusuk saat kecelakaan itu terjadi.

Aku duduk di teras rumahku yang menghadap ke laut Jawa dan memilih tempat itu sebagai masa penyembuhan dan rehabitasiku. Istriku sedang membuatkan aku segelas susu dan aku tanpa sengaja melihat sebuah buku novel tergeletak di meja teras, mungkin saja istriku baru membacanya dan menaruhnya disana. Aku membuka lembaran itu dan terselip sebuah foto antara aku, istri dan seorang sahabat yang telah lupa dalam ingatanku bernama Fernando.

Bukankah ini foto saat kami berada di Australia, Fernando berkerja sebagai pelayan kafe dan saat itu aku, istriku dan dia berfoto bersama saat berdiskusi. Istriku datang dan menghampiriku sembari meletakkan segelas susu di meja.

“ Mengapa foto ini ada disini sayang?” tanyaku
Istriku terkejut, mungkin karena ia takut gambar itu membuat aku teringat masa lalu.
“ Maaf aku tidak sengaja menemukan novel itu dari kiriman pos seseorang dan ketika membukanya terdapat foto kita semasa kuliah.”
Aku terdiam, istriku langsung seperti salah tingkah.
“ Ngomong-ngomong sekarang dimana Fernando, bukannya terakhir kita masih melihatnya saat bulan madu di Perth?”

Istriku terdiam, suara telepon tiba-tiba berdering dan dia langsung meminta izin untuk mengangkat. Aku hanya bisa mengenang foto kenangan itu, Fernando adalah sahabat pertama yang menjadi temanku saat aku nyaris mati karena kedinginan terserang hujan deras, ia bukan laki-laki beruntung seperti hidupku. Bahkan untuk menyambung hidupnya ia harus bekerja sebagai pelayan restoran, aku berterima kasih padanya karena berkatnya aku masih bisa hidup sampai detik ini.

Berkatnya juga aku bisa mengenal istri yang kucintai saat ini, persahabatan kami baik-baik saja hingga sebuah tragedi terjadi dalam hidup kami. Suatu ketika semua orang mempergunjing aku di kampus dan mengatakan aku seorang gay karena terlalu dekat dengan Fernando. Terang saja aku marah, kami normal dan dekat karena dialah satu-satunya sahabatku di Australia dan aku bahkan rela menghajar orang-orang yag menjelek-jelekkan sahabatku itu. Tapi pertanyaan it u terus menghantuiku, sebagian dari sahabatku memang pernah berbisik kalau sahabatku itu gaytapi Angel tidak pernah mengatakan begitu walaupun mereka sudah mengenal sebelum hadirnya aku.

Tapi hidup memang pahit, di mataku sendiri Fernando berciuman dengan sesama pasangan gay-nya. Aku hancur dan malu memiliki sahabat seperti dia, ada yang aneh ketika melihatnya berbuat demikian. Sidney memang kota bebas bagi gay, tapi tidak buat aku. Aku melupakan semua kebaikan yang pernah dia berikan padaku, jijik rasanya aku melihat monster itu hidup bersamaku selama ini. Aku tau Fernando melihatku memergokinnya saat itu, ia panik dan meminta maaf karena selama ini tidak jujur dengan statusnya, hal terakhir yang kudengar dari mulutnya adalah

“ Aku mungkin gay, tapi aku bukanlah monster yang ada disampingmu selama ini. Bagiku siapapun boleh menganggap aku manusia hina tapi janganlah kau sahabatku, karena kaulah satu-satunya sahabat dalam hidupku yang yatim piatu tanpa siapapun”

Aku tidak tergoda oleh kalimat itu walau terasa menyedihkan, kutinggalkan Sidney saat itu juga dengan membawa Angel pindah ke Perth. Aku tau Angel ingin menyarankan aku untuk menerima kenyataan tapi hatiku membeku dan tidak sudi memiliki sahabat gay dan menjijikkan seperti dia. Sejak saat itu aku tidak pernah melihatnya seperti yang aku katakan sebelumnya kami kembali bertemu saat aku sedang berbulan madu bersama istriku tepatnya 3 tahun setelah kami berpacaran di sebuah restoran mewah ketika Fernando mulai menjadi koki di restorant itu.

Aku sadar ini saat terakhir aku berjumpa dengannya, karena aku akan kembali ke Jakarta. Saran istriku padaku untuk setidaknya mengucapkan kata perpisahan dengannya aku turuti, aku pun mengundangnya minum kopi bersama sebagai sahabat lama walaupun di hatiku tidak pernah mau memaafkan statusnya sebagai gay. Kami bicara seadanya tentang hidup kami , dia mengucapkan selamat atas pernikahan kami. Dan kami pun berpisah, ketika pulang aku tidak mengingat semuanya selain sebuah mobil menabrakku dan aku pun koma hingga tidak sempat mengingat Fernando.

Istriku kembali, dengan wajah sedikit senduh dia duduk di sampingku.

“ Sayang, sebenarnya apa yang kamu pikirkan tentang foto itu”
“ Tidak ada selain pertanyaan ke mana Fernando saat ini?”

Istriku menunduk sambil berkata “ Dia ada disini..”. Aku menjadi bingung,
“ Maksudmu apa?”
“ Fernando tidak akan pernah ada di dunia ini lagi, tapi dia akan selalu ada di sini, tepatnya di jantung yang kamu miliki saat ini.”
“ Aku tidak mengerti maksudmu?”

Istriku menangis sambil bercerita, di saat-saat terakhir usai kecelakaan terjadi. Orang yang membawaku ke rumah sakit adalah Fernando, Dokter mengatakan bahwa jantungku sudah tidak berfungsi. Aku hanya memiliki waktu sedikit untuk tetap hidup dan dokter menyarankan Fernando mencari donor jantung. Istriku Angel begitu terkejut dengan berita kecelakaan itu, ia menangis di samping Fernando. Tidak mungkin mencari jantung yang tepat dalam waktu saat kondisi kritis seperti ini.

” Fernando, sebentar lagi Anthony akan menjadi seorang ayah, aku tidak lagi sanggup hidup bila bayi dalam kandunganku ini tidak memiliki ayah..” ujar Angel.

Fernando tersenyum dan berkata

“ Percayalah kalau Anthony ( namaku) akan tetap hidup di samping kamu untuk selamanya”

Itulah kata-kata terakhir dari istriku, Fernando mendekat pada dokter dan berkata ia mau mendonorkan jantungnya padaku. Dokter terang saja menolak keinginan Fernado karena tidak ada hukum yang mengizinkan orang sehat untuk berbuat demikian. Fernando tidak putus asa, baginya hidupnya yang sebatang kara tidak akan memiliki masa depan terlebih tak akan ada seorang pun yang peduli padanya. Ia dengar kalau hanya orang yang sekarat boleh mendonorkan dirinya, sahabatku melakukan tindakan bodoh.

Sesaat sebelum kematiannya ia menelepon Dokter dan mengatakan bahwa seseorang donor yang bersedia menyumbangkan jantungnya. Dokter bertanya siapa orang itu, dengan tersenyum dibalik telepon Fernando berkata “ Saya menunggu anda di belakang rumah sakit, jantung ini hanya bisa bertahan selama beberapa saat, saya mohon dokter kemarilah dalam waktu 10 menit.” Dengan berani Fernando menabrakkan dirinya pada sebuah truk yang lewat, dia mengorbankan dirinya untuk menjadi donor dalam keadan sekarat.

Angel menerima kabar itu usai operasiku berjalan lancar saat itu ia hendak bertanya sosok donor yang menyumbangkan jantungnya dan berpikir untuk mengucapkan terima kasih pada keluarga, dokter mengatakan sang donor adalah Fernando. Angel tidak mungkin mengatakan kejadian itu padaku, ia hanya ingin menunggu saat yang tepat dan saat inilah aku tau. Aku hanya bisa menangis di atas makam sahabatku. Entah bertapa bodohnya aku tidak pernah mengerti arti sahabat dalam kehidupanku. Kalau saja saat itu aku memaafkan apa yang terjadi mungkin tidak akan ada penyesalan dalam hidupku.

“ Dia sahabat yang tidak hanya menolong hidupku satu kali tapi dua kali, bukanlah dia yang seharusnya meminta maaf tapi akulah yang meminta maaf tidak pernah mengerti bertapa dia adalah sahabat sejati dalam hidupku, aku terlalu egois mengatakan bahwa dia gay dan dia adalah petaka dalam hidupku. Mungkin kata dia terakhir padaku tidak akan pernah terlupa dalam ingatanku, ia memang gay tapi ia bukanlah monster yang akan mencintai sahabatnya sendiri.”

Aku tidak akan pernah melupakan hal ini, walaupun hidupku berjalan dengan waktu, semoga kisahku tidak membuat kalian menjadi seperti aku. Ingatlah sahabat itu hadir dalam hidup kita tanpa pernah kita sadari bahwa sejatinya tidak ada manusia yang sempurna dalam hidup ini. anakku terlahir beberapa bulan kemudian dan untuk mengenang sahabatku, keberikan nama Fernando padanya.

Gay, lesbi , pria buta, wanita bisu mereka adalah manusia yang memiliki hati untuk mencintai dan kasih dalam persahabatan. Setidaknya kita menyadari saat ini sebelum terlambat.

True story ini pernah dimuat di Kompas.

penyakit bagi wanita yang tak berjilbab

Rasulullah bersabda, "Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud)

Rasulullah bersabda, "Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)





Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da'wahi oleh Rasulullah.



Tentang hal ini Allah berfirman:Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur'an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih ( Q.S. Al-Anfaal:32)

Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusak-nya.



Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.



Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam pers-pektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari'at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena "adzab dunia" seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari'at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj???